Dalam manajeman kinerja yang sudah dibahas sedikit pada bagian ‘Apa itu Performance Management?’, ada satu hal penting yang perlu kita tahu, yaitu Tujuan / Target Organisasi. Biasanya hanya ada 2, yaitu Profit (Keuntungan) dan Growth (Pertumbuhan). Nah, selanjutnya bagaimana caranya kita tahu bahwa kita sudah mencapai 2 hal itu? Dibutuhkan sebuah ukuran yang dapat memberikan informasi sejauh mana target tercapai, inilah yang disebut Key Performance Indicator (KPI).
Secara definisi, KPI adalah sebuah ukuran kuantitas yang telah disetujui dan merefleksikan faktor keberhasilan organisasi. KPI dapat menggunakan satuan seperti % Persentase (Komposisi) ataupun # Jumlah.
Adapun KPI terbagi menjadi 2, yaitu :
1. KPI Result (Hasil)
Adalah sebuah indikator yang mengukur pencapaian hasil akhir.
Contoh : %Pemenuhan Karyawan berdasarkan MPN, #Lead time pemenuhan Work Order.
2. KPI Process (Proses)
Adalah sebuah indikator yang mengukur pelaksanaan proses menuju hasil akhir.
Contoh : #Lowongan yang dibuka di Kampus, #Form Work Order yang tersedia.
Kekeliruan yang sering terjadi adalah organisasi belum menentukan KPI Resultnya, sehingga menjadi bingung ketika membuat activity plan / rencana kerja. Next kita akan bahas mengenai Rencana Kerja atau Activity Plan. KPI, seperti halnya perencanaan kerja pada umumnya, harus diturunkan dari posisi atas ke posisi di bawahnya. Jika tidak, maka akan terjadi kekacauan dan penundaan. Seorang Manager haruslah memiliki KPI Result, sedangkan posisi di bawahnya memiliki KPI Process. Berdasarkan KPI inilah, seseorang membuat aktivitas apa saja yang perlu dilakukan untuk mendukung pencapaian KPI-nya.
Sumber :
Materi Training PDCA Workshop PT Kaldu Sari Nabati Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar